Charlotte Membuang Potensi Musim 2-nya

Episode terakhir Charlotte bertindak sebagai keseluruhan musim yang diringkas dan dipoles dengan kenyamanan plot dan mondar-mandir yang terburu-buru. Sebagai satu-satunya orang yang mampu menjarah kemampuan, Yu berkeliling dunia untuk menjarah semua kemampuan di bumi sehingga dia dapat mencegah orang lain dieksploitasi. Perjalanan ini akan memakan waktu bertahun-tahun, tetapi Yu memulai dan mencapai tujuan ini dalam satu episode.

Di awal perjalanannya, Yu dengan mudah menemukan dan menjarah kemampuan seseorang yang dapat menemukan pengguna kemampuan lain secara instan dengan melihat peta. Segera setelah itu, ia memperoleh kekuatan untuk mengetahui setiap bahasa di dunia dan tidak pernah membutuhkan tidur. Kenyamanan plot Charlotte memberi Yu semua yang dia butuhkan untuk memenuhi misinya tanpa kesulitan khas yang Anda harapkan dari pencarian global berskala besar. Sementara itu, dia kadang-kadang bertemu dengan orang-orang yang tidak ingin kemampuan mereka dijarah dan mereka melawan, tetapi Yu hampir tak terkalahkan dan menyelesaikan tugasnya dengan sedikit atau tanpa kesulitan.

Saat ia melakukan perjalanan keliling dunia dan dihadapkan dengan pengguna kemampuan dari semua jenis, perjalanan ini bisa saja membuat Musim 2 yang menawan dengan sendirinya. Seandainya kemudahan plot dihindari, pemirsa bisa menyaksikan pertumbuhan pribadi Yu saat dia dipaksa untuk beradaptasi dan bertahan melalui misi dan tanggung jawabnya yang monumental. Dia tidak hanya akan memiliki rintangan besar untuk didaki, tetapi dia terikat untuk bertemu semua jenis orang dan pengguna kemampuan di seluruh dunia, memberi Charlotte potensi besar untuk memiliki karakter baru dan lebih berkembang.

Hubungan yang telah lama ditunggu-tunggu Nao dan Yu baru saja mulai berkembang ketika Yu harus pergi untuk misinya keliling dunia. Dia membantunya dengan memberinya lembar contekan untuk dikatakan dan dilakukan dalam misinya, yang terbukti membantu Yu dalam banyak kesempatan. Saat dia menyerap kemampuan yang tak terhitung jumlahnya ke dalam tubuhnya sendiri, pikirannya berangsur-angsur menjadi gila karena dia tidak dapat secara fisik atau mental menangani jumlah kekuatan yang dia peroleh.

Yu kehilangan lebih banyak pikirannya dengan setiap penjarahan, menjadi gila dan menikmati julukannya yang dikenal: "Malaikat Maut Bermata Satu." Pada satu titik, dia mempertanyakan mengapa dia melakukan misi di tempat pertama dan mempertimbangkan untuk mengambil alih dunia, sebagai gantinya, dengan kekuatannya yang seperti dewa. Saat pikiran Yu kewalahan dan dia perlahan-lahan melupakan semua ingatannya, kartu catatan Nao mempertahankan sedikit kewarasannya. Meskipun dia tidak ingat siapa yang membuat kartu itu untuknya, hatinya masih bisa mengingat bahwa seorang gadis spesial untuknya yang membuatnya dan mereka membawanya kembali setiap kali dia jatuh terlalu dalam.

Sementara turunnya Yu ke kegilaan akan membuat premis yang cukup menarik untuk Musim 2, sulit untuk tidak membayangkan bagaimana Charlotte akan bermain jika Nao pergi bersamanya dan hubungan baru mereka memiliki kesempatan untuk berkembang. Di akhir final, Yu hampir mati setelah dia menjatuhkan kemampuan terakhirnya di bumi dan dikembalikan ke rumah sakit. Dia bangun di sebelah Nao tetapi tidak mengingatnya meskipun mereka setuju untuk menjadi kekasih. Musim 2 bisa memberi pemirsa kesempatan untuk melihat Yu secara bertahap mengingat Nao saat mereka membuat kenangan baru, memberikan rasa penutupan yang lebih baik kepada Charlotte .